Senin, 06 Juni 2011

PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK MENJADI KOMPOS MEALALUI METODE “TAKAKURA” Di SMA Stella Duce



A.     LatarBelakang
Sampah merupakan akibat adanya aktifitas manusia yang juga konsekuensi kemajuan dan  perkembangan suatu wilayah terutama perkotaan. Artinya, kemajuan dan perkembangan serta pertambahan penduduk otomatis akan diikuti dengan peningkatan volume sampah. Kota Yogyakarta pada fakta empirik menunjukkan, jumlah penduduk serta aktivitas masyarakat yang terus meningkat akan meningkatkan konsumsi masyarakat pula dan hal ini akan    mengakibatkan semakin bertambahnya volume sampah. Sedangkan manajemen pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini, tidak lebih dari sekadar memindahkan masalah. Artinya, sampah dari satu tempat diangkut ke tempat lain. Itupun, pengelolaannya cukup open dumping (buang  dorong) serta tidak memenuhi standar memadai. Akibatnya, timbul berbagai masalah, antara lain pencemaran lingkungan, konflik sosial, dan menimbulkan penyakit bagi masyarakat yang bermukimdisekitarlokasiTPA.
             Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah  manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas. Timbulnya masalah longsor dan ledakan metan di TPA, masalah kurangnya anggaran (APBD) investasi bagi pengangkutan dari sumber penghasil sampah ke Tempat Pembuangan (TPA) serta berkembangnya penyakit karena rendahnya sanitasi lingkungan adalah beberapa masalah dari sekian banyak kerugian akibat salah kelola sampah. Dari aspek peraturan perundang-undangan, sejauh ini harus diakui pada tingkat nasional terdapat UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Hanya, perangkat hukum itu masih diatur secara parsial, dan belum komprehensif. Penanganan sampah harus ditanggulangi semua pihak. Apabila ditangani secara serius, maka sampah bukan lagi musuh tapi sahabat, karena bisa didaur ulang, dan dapat menghasilkan peningkatan ekonomi. Air limbah bila diolah tidak akan merugikan dan harus ada keterpaduan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kemudian, pemberdayaan masyarakat di lokasi pembuangan sampah.
            Teori yang dilontarkan, sampah bukan lawan, tapi kawan dan  Sudah saatnya pembungkus dari bahan plastik diganti dengan kertas. Sebab, sampah plastik secara kimiawi sulit terurai dalam tanah sehingga menyebabkan terjadinya polusi tanah. Kepada pemilik rumah makan, warung atau toko kelontong hingga supermarket, diharapkan mengurangi penggunaan tas plastik dan diganti dengan bahan kertas. Bagaimanapun, penanganan persoalan sampah ini tidak hanya tanggung jawab pemkot, namun harus didukung seluruh masyarakat. Terlepas sudah tumbuh atau belum kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke sembarang tempat, cara yang paling praktis mengatasi problem sampah yakni menumbuhkan kesadaranwarga. Soal sampah, juga tidak lepas dari tingkat kedisiplinan warga. Tidak hanya di lingkungan padat penduduk dan rata-rata berekonomi pas-pasan, namun di lingkungan elit pun tidak menjamin warganya disiplin. Tidak jarang, saluran air di perumahan elite juga penuh sampah meskipun di lingkungan padat penduduk lebih parah lagi. Akibatnya, jika hujan turun meskipun tidak deras, terjadi banjir (genangan air).
Berdasarkan klasifikasi, rumah tinggal (RT) menempati urutan pertama yakni 65 persen sebagai kelompok yang berpotensi memberi kontribusi jasa kebersihan, disusul pabrik/industri, dan perkantoran. Selama ini proses pembuangan sampah sejak diambil dari rumah ke rumah sampai dibuang ke TPA, masih bercampur antara sampah organik dan non mempunyai sumber daya yang bernilai ekonomi, mengubah paradigma perilaku masyarakat mulai dari keluarga untuk memilah dan memilih sampah, pola pembuangan menjadi pengolahan sampah keluarga, TPS baru, hingga upaya penanganan sampah harus tetap dilakukan melalui sosialisasi kepada semua komponen melalui berbagai lembaga sosial masyarakat. Pemisahansampah organik dan non-organik seharusnya diterapkan salah satu adalah recycle sytem.


B.       Sejarah Takakura Di Indonesia
Penumpukan dapat dihindari dengan mengelola kembali sampah yag dihasilkan.sampah organik dapat dimamfaatkan kembali menjadi kompos.salah satu altarnatif cara pengelolaan sampah organik menjadi kompos adalah dengan menggunakan Takakura.Pada tahun 2001 oleh seorang peneliti asal Jepang bernama Mr Koji Takakura mengadakan penelitian di Kota Surabaya hasil penelitiannya meneliti tentang alternative pengelolaan sampah yakni dengan cara memilih dan memilah bahan organik dan anorganik menjadi kompos melalui proses pengomposan dengan menggunakan metode keranjang ajaib dalam bahasa Jepang disebut Takakura. Metode ini dianggap baru dan praktis dan mudah untuk dilakukan serta perawatannya pun tidak terlalu sulit.
Dipatenkan pada tahun 2006 di Indonesia,sehingga menjadi Industri Pengolahan Sampah Rumah Tangga yang ramah lingkungan tidak saja untuk masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan,melainkan pengelolaan sampah ini pun memberi mamfaat positif bagi aspek lain menambah usaha tumbuhnya tarap hidup kesejateraan manusia yang tak kala penting nilainya seperti,edukasi,reduksi dan ekonomis.Takakura merupakan salah satu altarnatif untuk mengatasi dengan cara yang praktis dan mudah untuk dilakukan serta perawatannya yakni tutup kain hitam berpori, keranjang ajaib, lapisan kartus,sampah organik,kompos jadi, bantal sekam sebagai penyangga dan komposter zat pengurai pemicu proses pengomposan  yang sudah disiapkan sesuai fungsi dan kegunaanya,karena keefektifan dan keefisian waktupun relative cukup singkat yakni 21 -30 hari bahan material sampah organik yang dimasukan kedalam keranjang tersebut sudah dapat mengurai menjadi kompos dan hasinyapun bisah gunakan sebagai pupuk tanaman
C.      Tujuan
a.         Siswa diberikan pengetahuan tentang manfaat keranjang takakura untuk mengolah kembali sampah organik, serta perlakuan terhadap sampah organik sehingga cocok digunakan untuk metode ini.
b.         Memperkenalkan kepada siswa cara menggunakan keranjang takakura untuk menghasilkan kompos.
c.          Membudayakan nilai-nilai pemamfaatan industri pengelolaan sampah Rumah tangga yang ramah lingkungan
d.         Mewujudkan kesadaran, berwawasan dan pengetahuan menuju lingkungan hidup yang berkelanjutan
e.         Agar siswa menjadi kader-kader muda potensial yang peduli dan membantu masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan serta memberi sumbangsih pemikiran yang kritis, konstruktif, dan inovatif.



BAB II
PEMBAHASAN
A.     Gambaran Umum Penanganan Sampah di Kota Yogyakarta
Penanganan sampah yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan dilakukan    melalui 5 (lima) tahapan, yaitu:
v  Pemilihan, adalah pengelompokkan dan pemisahan sampah sesuai jenisnya. Pemilihan dilakukan di setiap rumah tangga
v   Pengumpulan, adalah pengambilan dan pemindahan sampah dari   sumber sampah (rumah tangga) ke tempat penampungan sampah sementara (TPSS). Pengumpulan biasanya dilakukan secara kolektif oleh kelompok masyarakat (misalnya setingkat RW) dengan mempekerjakan tukang sampah.
v  Pengangkutan, adalah pengambilan dan pemindahan sampah sementara (TPSS). Tugas ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, melalui Bidan Lingkungan Hidup (BLH).
v  Pengolahan, adalah pengubahan karakteristik, komposisi dan jumlah sampah agar sampah menjadi bermanfaat. Di tingkat rumah tangga pengolahan sampah dilakuakn dengan mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan. Pengolahan sampah juga dapat dilakukan secara bersma-sama (kumunal), misalnya di tingkat RW.
v  Pemrosesan akhir adalah pemgambilan sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkuangan secara aman. Proses ini dilakukan di TPAS.
v  Dalam upaya untuk mengurangi dan menangani sampah,demi terciptanya lingkungan yang layak ini,maka pemilahan dan pengelolahan sampah harus dilakukan setiap rumah tangga.
v  Memilah sampah rumah tangga dilakukan dengan cara:
§   Setiap rumah tangga menyediakan 1 tempat sampah/organik (sekaligus dapat berfungsi sebagai komposter) 3 kantung/ tas pilah untuk pewadahan sampah kering (plastik, kertas, kaca, logam) dan 1 keranjang untuk wadah residuh sampah

§   Tarulah sampah sesui jenisnya pada tempat yang disediakan
§   Sampah organik selanjutnya diolah menjadi kompos dengan komposter. Sampah kering dapat dijual langsung atau dibuat kerajinan sampah tanaman

B.  MEMAHAMI JENIS SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK
v  Sampah Organik
Sampah orgaik atau sampah basah adalah jenis sampah yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan hancur secara alami.contohnya adalah sayuran,daging,ikan,nasi,dan potongan rumput,daun,ranting, dari kebun.Telusuri….Gbr
v  Sampah Anorganik
Sampah non organik atau sampah kering adalah sampah yang tersusun dari senyawa non organik yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi,atau dari proses industri contohnya botol gelas, plastic, tas plastic,kaleng dan logam.
Mengelolah Sampah
Tujuan mengelolah sampah adalah memanfaatkan sampah agar punya nilai (ekonomis, estetis, kesehatan dan ramah lingkungan)

 





C.  PENGOLAHAN SAMPAH YANG BAIK DAN BENAR
Pengelolahan sampah merupakan pemamfaatan agar punya nilai ekonomis, estetis, kesehatan dan ramah lingkungan. Mengelolah sampah (organik) menjadi kompos dapat dilakukan dengan cara :
v  Sampah basah/organik seperti daun,sisa sayuran diiris kecil–kecil lebih dahulu sebelum dimasukan kedalam komposter.sisa sayuran yang berkuah dicuci dan diiriskan lebih dahulu sebelum dimasukan ke komposter.
v  Pengoposan dapat dipercepat dengan penambhan biostarter yang merupakan mikrobiah pengurai sampah.
v  Setiap menambahkan sampah organik yang baru dilakukan penambahan biostarter dan diaduk hingga dicampur dengan sampah lama.
v  Tempatkan komposter ditempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung dan tertutup.
v  Jaga kelembabannya,apabila terlambat kering percikan air dan aduk sampai rata. Apabila terlalu basah tambahkan serbuk arang atau bekatul atau sekam padi untuk mengurangi kelembaban.
Apabila komposter telah penuh,tutup rapat dan biarkan sampah kompos matang (kurang lebih 2 bulan)
v  Setelah kompos matang (warna gelap dan remah),bongkar dan angin anginkan kemudian dilakukan pengayaan untuk mendapatkan kompos halus.sisa kompos kasar dimasukan kedalam komposter untuk proses lagi. Ada berbagai model komposter yang dapat digunakan dalam pembuatan kompos

D. PROBLEMA DAN SOLUSI
¨      Kompos bau (busuk) basah tidak cukup udara.dapat diatasi dengan penambahan 2 atau 3 genggam penuh kapur.aduk kompos untuk mendapatkan udara.
¨      Kompos menjadi sarang tikus,kecoa,semut dan belatung.Dapat diatasi dengan penambahan kapur dan mengaduk sampah untuk mengusir semut dan kecoa,kemudian tutup komposter.Jangan membuang susu,tulang,daging dan makanan hasil laut kedalam komposter.
E. PENGELOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN METODE   “TAKAKURA”
1.     Pengertian Keranjang Takakura
Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan skala  umah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama  Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Techno-cooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos.
Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dipakai oleh  keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari.

2.     Jenis-jenis sampah yang diolah
·         Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.       Namun, bila telah basi, cuci sayuran  tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.
·         Sisa nasi
·         Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
·         Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.
3.     Cara kerja:
Sampah dapur yang dimasukkan di Keranjang Takakura  sebaiknya dalam materi yang kecil. Semakin kecil materi, semakin mudah diuraikan. Untuk sisa sayur dan buah,  potonglah kecil-kecil.
Gali starter kompos di dalam keranjang tersebut dengan cetok. Luasan dan kedalaman galian, sesuaikan dengan banyaknya sampah yang hendak dimasukkan.
Masukkan sampah pada lubang yang digali. Tusuk-tusuk sampah tersebut dengan cetok.
Timbun sampah tadi dengan kompos di tepian lubang. Tutup kompos tersebut dengan bantalan sekam.  Tutup permukaan keranjang dengan kain. Yang terakhir, tutuplah dengan tutup keranjang.
Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60 derajat celsius.
4.     Cara Pemanenan
v  Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.
Pertanyaan-pertanyaan Umum Seputar Keranjang Takakura Sejak dipatenkan tahun 2006, Keranjang Takakura telah dipakai puluhan ribu keluarga dan sudah memasyarakat. Apa saja pertanyaan-pertanyaan pemakainya?
·         Apa itu Takakura? Keranjang/Alat pengomposan sampah skala rumah tangga. cara yang praktis dan mudah dilakukan serta perawatan pun tidak terlalu sulit yakni dengan memilah sampah organik dan anorganik kedalam keranjang yang dirancang sesuai fungsi dan kegunaannya.
·         Siapa yang pertama kali mengenalkan Takakura di Indonesia? Takakura di perkenalkan di Indonesia pada tahun 2001 oleh seorang peneliti  asal Jepang yang bernama Mr Koji Takakura
·         Kapan Takakura itu dipatenkan di Indonesia menjadi altarnatif industry pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan? di patenkan di Indonesia pada tahun 2006 di kota Surabaya menjadi pengelolaan industri rumah tangga yang lingkungan
·         Di mana tempat yang tepat untuk menempatkan Keranjang Takakura?
Salah satu kelebihan Keranjang Takakura adalah praktis, mudah dipindah-pindah dan bisa ditempatkan di mana saja. Bahkan di dapur pun bisa. Prinsipnya, tempat tersebut tidak terkena sinar matahari langsung dan memiliki sirkulasi udara yang bagus.
·         Apakah sampah yang dimasukkan dalam Komposter Takakura akan menimbulkan belatung?
Tidak ada belatung pada Keranjang Takakura kendati setiap hari, para pemakai memasukkan sampah. Asal belatung adalah dari telur lalat. Kendatipun lalat telah bertelur pada makanan dan makanan tersebut dimasukkan ke Keranjang Takakura, telur lalat tersebut tidak akan menjadi belatung karena bahan-bahan yang ada di dalam keranjang takakura, misalnya, sekam, tidak memungkinkan perkembangbiakan belatung.
·         Apakah timbul bau busuk dalam pemakaian?
Tidak. Namun untuk sayuran basi sebaiknya dicuci  dulu   dan ditiriskan, baru dimasukkan ke Keranjang Takakura.
·         Apakah Keranjang Takakura bisa dipakai untuk keluarga besar?
Keranjang Takakura dedesain untuk ukuran sampah rumah tangga sehari-hari dengan maksimum penghuni 7 orang. Bila jumlah anggota keluarga lebih dari itu, sebaiknya memakai Keranjang Takakura lebih dari satu buah.
·         Bagaimana cara penangana sampa yang baik dan benar dengan menggunakan Takakura ? cara penangana sampah yang baik dan benar dengan menggunakan Takakura yaitu; memilih dan memisakan sampah organik dan anorganik memasukan kedalam keranjang Takakura  yang sudah dirancang sesui  fungsi dan kegunaan jenis sampah.
·         Bagaimana kita tahu, Keranjang Takakura berfungsi dengan baik atau tidak?
Cara paling gampang adalah dengan meletakkan telapak tangan kita kurang lebih 2 cm di atas kompos. Bila terasa hangat, bisa dipastikan proses pengomposan berjalan dengan baik. Bakteri yang mendukung proses pengomposan sedang bekerja. Bila telapak tangan tidak terasa hangat, bakteri tidak bekerja maksimal. Bisa jadi kompos starter tersebut terlalu kering hingga memerlukan air. Percikkan air pada kompos tersebut. Pelan-pelan, suhu dari starter tersebut akan meningkat dengan bekerjanya mikroorganisme yang mengubah sampah menjadi kompos.
·         Apakah sampah yang dimasukkan harus dicacah lebih dulu?
Ya, proses perubahan sampah organik menjadi kompos akan lebih cepat terjadi bila sampah yang berasal dari sayur ataupun buah-buahan dicacah terlebih dahulu.
·         Bahan-bahan apa saja yang bisa dimasukkan dalam Keranjang Takakura?
Sisa sayur dan sisa-sisa masakan ataupun buah-buahan. Caranya dengan memotong kecil-kecil (mencacah) buah ataupun sayuran. Upayakan memasukkan sayuran yang belum basi. Bila sayuran telah basi, cuci dulu sayuran tersebut, diiriskan, dan bisa dimasukkan ke komposter Takakura.
·         Berapa bulan Keranjang Takakura penuh dan bagaimana penanganannya bila sudah penuh?
Umumnya, keranjang Takukura penuh antara 2-4 bulan, tergantung jumlah sampah yang dimasukkan. Bila sudah penuh, ambil sepertiga bagian paling atas. Kompos yang diambil tadi didiamkan 14 hari, barulah bisa dipakai. Sedangkan yang tetap tinggal di keranjang, bisa dipakai sebagai starter untuk pengomposan kembali.
·         Apa fungsi-fungsi kardus dan bantal sekam pada unit komposterTakakura?
Kenapa dipilih kardus, karena kardus tidak kedap udara. Bisa saja diganti denga media lain, misalnya karpet. Sistem pengomposan Takakura tergolong aerob di mana bakteri tergantung pada pasokan udara. Kardus juga berfungsi sebagai perangkap starter kompos agar tidak tumpah, karena keranjang yang dipakai memiliki lubang yang relatif besar. Sedangkan bantal sekam di bagian bawah keranjang berfungsi sebagai penampung air lindi dari sampah bila ada, sehingga bisa menyerap bau. Bantal sekam juga berfungsi sebagai alat kontrol udara di tempat pengomposan agar bakteri berkembang dengan baik.
·         Dengan mengacu pada konsep pertanyaan yakni kajian materi kegiatan sosialisasi yang menjelaskan apa  Takakura itu? ,dari mana Takakura itu berasal?,bagaiman cara /proses pembuatan Takakura itu?,mengapa Takakura itu perlu dilakukan di Indonesia? ,berapa lama terjadinya proses pengomposan dengan menggunakan Takakura? siapa yang pertama keli mengenalkan Takakura di Indonesia?dan kapan Takakura itu di patenkan di Indonesia ?Maka pertanyaan seperti ini lebih mengarah pada pemahaman kita tentang konsep maupun penerapannya yang disampaikan dalam sosialisasi  meliputi pengertian Takakura, fungsi dan kegunaannya,  memahami jenis sampah organik maupun anorganik dan cara proses pembuatan Takakura. Dan bagaimana cara menangani sampahnya dengan metode Takakura?  kegiatan sosialisasi yang melibatkan seluruh belajar siswa kelas IPS, serta guru dan karyawan SMA Stella Duce ,harapan agar setelah mengikuti  kegiatan ini, mereka menjadi kader-kader muda potensial yang peduli sekaligus mengajak temana-teman dalam mengatasi masalah lingkungan serta memberikan sumbangsih pemikiran yang kritis, konstruktif dan inovatif sebagai sumber pengetahuan yang berharga bagi dirinya maupun orang lain.

F.  SOSIALISASI MENYELAMATKAN KERUSAKAN BUMI   DARI BERBAGAI AKTIVITAS MANUSIA DENGAN MELALUI  “TAKAKURA” DI SMA STELLA DUCE
                Sebagai Salah satu Tri Darma perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat.mahasiswa sebagai pemikir dan pembaharu dituntun memiliki wawasan luas yang kreatif, mandiri. dan inovatif serta jelih melihat berbagai permasalahan sosial yang ada disekitar kita. tak kala penting nilainya adalah kurang adanya kesadaran kita peduli terhadap hal masalah lingkungan. Ini patut kita perhatikan dan  memberi peringatan terutama sampah di Kota Yogyakarta yang akhir –akhir semakin bertumpuk dan menimbulkan bauh busuk mengganggu ketidaknyamanan ketika melewati daerah-daerah  kawasan TPS apalagi perusahaan yang menangani masalah sampah di Kota Yogyakarta masa kontrakannya akan berakhir pada bulan Juli mendatang bagaimana jalan  untuk mengatasinya kalau kesadaran kita menangani sampah itu tidak dilakukan dengan baik dan benar, cara menghindarinya   adalah dengan solusi mengurangi  porsi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yakni dengan hidup hemat dan sederhana.
          Dalam menyongsong  hari lingkungan hidup pada tanggal 5 Juni 2011 yang akan datang panitia pengenalan dan pemberian takakura telah bekerja sama dengan pemerinatah Kota melalui Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (LBH) mengisi kegiatan ini telah melakukan sosialisasi sekaligus pemberian keranjang Takakura kepada warga belajar  siswi di SMA Stella Duce sebagai wujud nyata dari partisipasi bersama rasa kepedulian kita untuk menyelamatkan kerusakan bumi akibat dari berbagai aktivitas manusia.
     Panitia Pengenalan dan Peberian Takakura menyedari bahwa kegiatan sosialisasi itu bisa berjalan  sesui rencana karena berkat dukungan dan pertisipasi dari semua pihak  khususnya buat pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sponsor, SMA Stella Duce, Media Massa Kedaulatan Rakyat Yogya (KR), rekan-rekanita mahasiwa pascasarjana UNY dan prodi PIPS.dengan “Motto Yogya memang indah asalkan kita pandai menikmatinya, yakni dengan mewujudkan Kota Yogya yang bersih dan ASRI (Aman, Sehat, Rapih dan Indah serta Rahma Lingkungan)”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar